Pembelajaran Literasi Membaca di Pondok Pesantren Sidogiri Kraton Pasuruan
DOI:
https://doi.org/10.35719/jier.v1i01.8Keywords:
Literasi, Pesantren, SalafAbstract
Era teknologi dan informasi mengharuskan penghuninya untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing, pada era tersebut persaingan di segala bidang tak terelakkan dan manusia membutuhkan ketelitian, keteguhan, amanah, tanggung jawab dan berani menghadapi risiko dari berbagai tindakan dan profesi yang menjadi pilihan, peningkatan kompetensi tersebut salah satunya harus dilakukan melalui pengembangan literasi. Realitas mayoritas lulusan pesantren masih banyak yang belum mencapai kompetensi minimal pada ranah kognitif , afektif dan psikomotorik. Hal ini bisa ditelusuri banyaknya lulusan pesantren yang masih belum sepenuhnya menguasai baca kitab, memahami dan menuntaskan materi minimal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan regulasi dan implementasi pembelajaran literasi membaca di pondok pesantren. Jenis penelitian menggunakan field research, dengan paradigma fenomenologi yang mengambil kasus dua pesantren di Jawa Timur yaitu pesantren Sidogiri . Teknik pengumpulan data menggunakan dept interview, observasi partisipan dan dokumentasi. Dengan uji keabahan data trianggulasi, uji kredibilatas dan perpanjangan keterlibatan, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Regulasi pembelajaran literasi membaca di pondok pesantren Sidogiri direncanakan berdasarkan musyarawarah pengurus dengan nama jam belajar dan musyawarah yang kemudian dikonsultasikan kepada pengasuh untuk mendapatkan persetujuan untuk dilaksnakan dan implemenasinya berupa kegiatan jam belajar, musyawarah dan belajar mandiri.
Downloads
References
Burhan Bungin,2005, Analisis Data Penelitian Kualitatif ,Jakarta: Raja Grafind
Persada.
Central Connecticut State University (2016). World’s Most Literate Nations. Diakses pada 13 Februari 2018 dari https://webcapp.ccsu.edu/?news=1767&data.
Depag RI, 2002, al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Duta Ilmu.
Debdikbud, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Debdikbud, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Bulan Bintang.
Dewi Utama Faizah DKK, 2016, Panduan Literasi Sekolah di SD, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan MenengahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Eveline Siregar dan Hartini Nara, 2011, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia.
Hasil survey tulisan mahasiswa di lima perguruan tinggi negeri dan swasta.
Imron Arifin,1996, Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan Malang Kalima sada Perss.
Junaidi & Fauzan, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif , Jogjakarta: Amera.
Mudzakir, Studi Kasus: Desain dan Metode Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
M. Muslich, 2009, Melaksanakan PTK itu Mudah, Jakarta: Bumi Aksara.
Pangesti Wiedarti Dkk, 2016, Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan MenengahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Peter Worsley,1970, Introducing Sociology, England: Penguin Books.
PTKI dan Dirjen Pendis Kemenag RI, Beasiswa 5000 Doktor, 2018-2019.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Robert C. Bogdan dan sari Knoop Biklen,1998, Qualitative Research For Education : An Intrudution to Theory and Methods ,Buston:Aliyin and bacon,Inc.
Robert K. Yin, 2008,“Case Study Research: Design and Methods”, diterjemahkan oleh M. Djauzi
Robert Bogdan, and Steven J. Taylor, 1992, Introduction to Qualitative Research Methods, Terjemahan Arief Furhan, Surabaya: Usaha Nasional.
Sanapiah Faisal, 1990, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi ,Malang: YA3.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Syaiful Bahri Djamarah, 2010, Guru dan Anak Didik, Jakarta: Rineka Cipta.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yunus Abidin, Tita Mulyai dan Hana Yunansah, 2017, Pembelajaran Literasi Strategi meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sain, membaca dan Menulis,Jakarta: Bumi Aksara.